Sabtu, 14 Juni 2008

Bertahan Hidup


Beberapa tanaman bakau berusaha untuk bertahan hidup di kawasan ladang garam kawasan Tambak Osowilangun Surabaya, Jatim, Sabtu (14/06). Kondisi cuaca yang masih belum menentu, menyebabkan para petani garam di kawasan itu belum melakukan aktifitasnya. Apalagi, meski masih dalam musim kemarau. Namun dalam beberapa hari terakhir ini, surabaya telah diguyur hujan.

Bayi Gajah Sumatera Pertama


Restu, seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) betina yang baru berusia beberapa hari, berada di kandang karantina bersama induknya Fitri (14 tahun), di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jatim, Sabtu (14/06). Restu yang lahir dengan bobot 75 kg tersebut, merupakan kelahiran gajah pertama di KBS, sejak berdiri pada 1916. Dengan kelahiran Restu, kini KBS memiliki koleksi sembilan gajah Sumatera (1 jantan, 8 betina). Tidak seimbangnya jumlah pejantan & betina, menyebabkan penangkaran gajah sulit dilakukan di KBS.

Selasa, 20 Mei 2008

Memecah Harapan


Mentari pagi terbit di ufuk timur di ladang garam, kawasan tambak Osowilangun Surabaya, Jatim, Indonesia, Rabu (21/05). Tanah ladang garam tampak retak merekah, menjelang pergantian musim dari penghujan menuju kemarau. Akibat selama beberapa bulan terakhir tidak digunakan untuk aktifitas membuat garam.

Menjemput Senja

Mentari senja di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jatim, Indonesia, Selasa (20/05).

Minggu, 27 April 2008

Genderang Suling Kadet AAL


Ratusan kadet AAL (Akademi Angkatan Laut) melakukan penghormatan saat unjuk kebolehan dalam memainkan genderang & seruling dalam Culture Parade dan Pawai Seribu Bunga, di Surabaya, Jatim, Minggu (27/04).

Ekspedisi Jalan Sutra


Ekspedisi Jalan Sutra yang mengisahkan kunjungan Laksamana Cheng Hoo ke Indonesia turut dipamerkan oleh gabungan beberapa Kecamatan di Surabaya dalam Culture Parade dan Pawai Seribu Bunga, di Surabaya, Jatim, Minggu (27/04).

Tari Pedang Tomohon


Dua penari Pedang dari Tomohon, Sulawesi Utara, memamerkan kebolehan mereka dalam Culture Parade dan Pawai Seribu Bunga, di Surabaya, Jatim, Minggu (27/04).

Masyarakat International


Perwakilan Delegasi Masyarakat International di Surabaya turut meramaikan Culture Parade dan Pawai Seribu Bunga, di Surabaya, Jatim, Minggu (27/04).

Garuda Jatayu


Burung Garuda dalam legenda pewayangan, Jatayu, turut hadir dalam memeriahkan Culture Parade dan Pawai Seribu Bunga, di Surabaya, Jatim, Minggu (27/04).

Parade Budaya

Salah satu peserta Parade Budaya dari Jembrana, Bali, menampilkan tarian khas daerah mereka saat melewati Taman Surya dalam Culture Parade dan Pawai Seribu Bunga, di Surabaya, Jatim, Minggu (27/04). Kegiatan budaya tersebut dalam rangka menyambut HUT Surabaya Ke-715 pada jatuh pada 31 Mei 2008.

Senin, 03 Maret 2008

Minyak Curah Mahal


Minyak curah di sejumlah pasar tradisional di Surabaya mengalami kenaikan. Jika minggu lalu harga masih dikisaran Rp. 10 ribu/kg, minggu ini harga menembus kisaran Rp. 12 ribu hingga Rp. 13 ribu per kg. Dengan harga segitu, sejumlah pedagang memilih tidak menjual minyak curah dan menggantinya dengan minyak goreng kemasan. Tampak seorang pedagang menimbang minyak curah di pasar Bendul Merisi Surabaya, Senin (03/03).

Jumat, 22 Februari 2008

Harga Ikan Naik


Seorang nelayan mencuci sekeranjang kecil ikan laut hasil tangkapannya di Kampung Nelayan Kenjeran Surabaya, Jumat (22/02). Di Surabaya harga ikan laut mengalami kenaikan hingga 50 persen, akibat menurunnya jumlah tangkapan ikan laut. Hal ini disebabkan tinginya gelombang dan cuaca buruk dalam beberapa minggu terakhir ini.

Kamis, 21 Februari 2008

Cap Go Meh


Ratusan umat mengikuti prosesi sembahyang pada perayaan Cap Go Meh di klenteng Hong San Koo Tee, Surabaya, Kamis (21/02). Perayaan Cap Go Meh dirayakan tepat dua minggu setelah tahun baru imlek itu. Setelah sembahyang pada para dewa, seluruh umat vmenikmati makanan lontong Cap Go Meh.

Selasa, 19 Februari 2008

Hiu Terdampar

Beberapa anak nelayan, tampak asyik bermain di atas seekor hiu tutul yang terdampar di Kampung Nelayan Kenjeran Surabaya, Selasa (19/02). Hiu tutul sepanjang enam meter dengan berat sekitar 8 ton tersebut, diselamatkan nelayan karena terdampar akibat gelombang pasang. Hiu tutul itu akhirnya menjadi tontonan warga, dan meski ada rencana untuk dilepas lagi saat laut pasang. Namun hiu tutul itu keburu mati.

Minggu, 17 Februari 2008

Satwa Langka


Dua nelayan kenjeran memperlihatkan dua ekor Paus berkepala melon (satu famili dengan lumba-lumba) yang terjaring jala nelayan, Minggu (17/02). Setelah sempat menjadi tontonan masyarakat umum selama beberapa hari, pemkot Surabaya meminta dua ekor satwa langka yang dilindungi itu untuk dikembalikan ke laut. Sayangnya, dalam proses pelepasan, seekor paus mati disebabkan usianya yang sudah tua.

Ritual Buang Sial


Mengawali Tahun Baru Imlek, sejumlah masyarakat tionghoa di Surabaya mengikuti Ritual Cisuak, Minggu (17/02). Ritual membuang sial itu digelar di Klenteng Hong San Koo Tee di jalan Cokroaminoto Surabaya. Uniknya, ritual yang diikuti ratusan umat tersebut tanpak seperti permainan debus.

Senin, 04 Februari 2008

Percantik Diri...



Seorang pekerja mengecat pagar Klenteng Pak Kik Bio yang berlokasi di Jagalan Surabaya, Senin (04/02). Sejumlah aktifitas untuk menyambut Imlek dilakukan oleh berbagai klenteng di Surabaya. Selain ritual sembahyang kepada para dewa, memperbaiki bagian yang rusak serta mempercantik tampilan klenteng menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan.

Minggu, 03 Februari 2008

Bersihkan Patung Dewa...



Menjelang peringatan tahun baru Imlek, sejumlah ritual & kegiatan digelar. Salah satunya merupakan pencucian patung dewa. Ritual pembersihan ini dilakukan setahun sekali, sebelum tahun baru Imlek. Sebab saat itu dipercaya bahwa para dewa telah pergi ke Nirwana untuk bertemu Tuhan. Dan baru kembali ke dunia, 3 hari setelah Imlek. Tampak ritual pembersihan patung dewa di Klenteng Hong San Koo Tee Surabaya, Minggu (03/02)

Jumat, 01 Februari 2008

Nuansa Imlek




Sepekan menjelang tahun baru Imlek, nuansa perayaannya di Surabaya sangat terasa. Hal ini mudah dijumpai di berbagai hotel & pusat-pusat perbelanjaan, Jumat (01/02). Selain itu, beraneka jenis pernak-perniknya mulai banyak diperdagangkan menjelang tibanya tahun baru Imlek 2559 yang jatuh pada 7 Pebruari mendatang.

Bike to Work...



Walikota Surabaya Bambang DH mengajak segenap pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya untuk bersepeda saat berangkat & pulang kantor, Jumat (01/02). Kegiatan tersebut dilakukan oleh para pejabat pemkot Surabaya secara rutin setiap hari Rabu & Jumat. Selain berolahraga & menyehatkan badan, kegiatan itu juga berfungsi untuk mengurangi polusi asap kendaraan bermotor di Surabaya. Pemerintah Surabaya sangat berharap agar warga kota juga melakukan hal yang sama. Sayang, hampir semua jalan raya di Surabaya tergolong sempit. Sehingga tidak memungkinkan untuk dibangun jalur khusus sepeda. Hal ini berimbas pada aktifitas para pengendara sepeda. Yang harus ekstra hati-hati saat melakukan aktifitasnya di jalan raya. maklum saja, hampir semua ruas jalan utama di Surabaya sangat padat, khususnya ketika jam berangkat & pulang kantor. Salah satu penyebabnya adalah jumlah motor yang sudah melebihi kapasitas jalan.

Rabu, 30 Januari 2008

Segenggam Beras Di Tangan




Sebuah elemen mahasiswa di Surabaya, beberapa waktu lalu menggelar aksi untuk memprotes kenaikan harga sembako yang semakin tidak terkendali. Aksi yang digelar di depan Patung Gubernur Suryo, yang berseberangan dengan gedung negara Grahadi itu, menuntut janji pemerintah SBY-JK dalam program pemantapan & swasembada pangan. Selain itu, mereka juga menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab atas krisis pangan yang terjadi saat ini, dan bisa mengambil kebijakan ekonomi yang meringankan rakyat.
Sungguh ironis, Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Tentunya memiliki banyak tanah yang subur. Sayang, kebijakan ekonomi di negeri ini lebih berpihak pada kaum kapitalis, hingga lebih sering menguntungkan mereka yang berduit.�� Tanah pertanian disulap menjadi pusat pertokoan, perumahan, pusat perbelanjaan, pergudangan dan lain sebagainya. Dan tidak sedikit pula, kawasan yang dulunya merupakan tanah pertanian & perkebunan serta menjadi serapan air, diubah menjadi sebuah kota mandiri. Akibatnya, kebutuhan pokok untuk bahan makanan saja, kita harus mengimpor. Karena tanah pertanian semakin sempit. Selain itu, luasan kawasan banjir juga bertambah. Sungguh ironis...

Senin, 21 Januari 2008

Menyejukkan...




Dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini, kota Surabaya giat berbenah, khususnya memperbaiki taman kota untuk mengejar penghargaan Adipura. Yang cukup menarik, beberapa taman kota dihiasi dengan air mancur. Sebuah air mancur juga dibuat & dioperasikan Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Surabaya tepat di perempatan Balai Pemuda. Cukup menyejukkan hati para pengendara yang melintasi kawasan padat kendaraan di jantung kota Surabaya.

Melestarikan Kesenian...




Bambang Eddy Seno, pengrajin barongsai asal Surabaya, sedang menempelkan kertas roti pada kerangka kepala barongsai, Selasa (22/01). Warga Dukuh Setro V/7 Surabaya tersebut, merupakan segelintir orang yang cukup peduli untuk melestarikan kesenian dalam bidang pembuatan barongsai di Surabaya. Sebagai salah satu basis suku Tionghoa di Indonesia timur, kesenian barongsai sangat berkembang di Surabaya. Puluhan kelompok Barongsai bermunculan, bahkan anak-anak pun mulai belajar kesenian yang juga dikategorikan sebagai olahraga ini. Namun, di kota Pahlawan tidak banyak orang yang menekuni bidang pembuatan barongsai. Selain diperlukan keahlian, ketelitian & ketelatenan, membuat satu set barongsai lengkap juga dibutuhkan waktu yang cukup lama. Oh ya, barongsai buatan Bambang dijual lebih mahal dari barongsai buatan pengrajin asal Bogor & Semarang. Sebab, barongsai buatannya lebih berat & lebih tahan lama. Mau tau harganya? Sekitar Rp. 5 jt hingga Rp. 8 jt, tergantung banyaknya aksesoris pada kepala barongsai sesuai keinginan sang pemesan.

Selasa, 15 Januari 2008

Surabayaku Saat Ini



Inilah kondisi kota Pahlawan Surabaya saat ini. Hijau, indah, bersih, & menyegarkan. Tidak kalah dengan taman bunga di Belanda yo?! Di kota inilah aku dilahirkan & dibesarkan. Banyak kenangan indah & buruk, sudah aku lalui di kota ini. Namun jangan terpengaruh yang indah-indah saja. Sebab foto ini cuman kamuflase, lho! Foto inilah yang membuat aku menang menjadi Juara Harapan I lomba foto "Taman Kota Surabaya." Tentu saja, aku hanya mengambil "angle" yang menurutku indah & bisa membuatku menjadi juara. Sahabat, kalo sempat berkunjung ke Surabaya. Masih banyak sisi-sisi kehidupan yang menarik untuk disimak. Termasuk masih banyaknya daerah kumuh, kawasan mudah banjir, serta kehidupan kaum urban yang miskin & butuh uluran tangan.

Mengawali Tahun Baru




Matahari pagi terbit mengawali pergantian tahun baru 2008 di kawasan tambak garam Oso Wilangun Surabaya yang terendam air, (01/01). Untuk memotretnya, terpaksa harus menahan kantuk berat. Karena semalaman, aku harus meliput proses pergantian tahun di tengah kota Surabaya.